Menjelajah Bratislava, Ibu Kota Slovakia

Apr 6, 2017


Mendengar Bratislava, nama kota ini begitu asing. Sebuah kota yang terletak di perbatasan antara negara Austria dan Hungaria. Saya memilih kota ini juga tidak sengaja, karena melihat di peta kota ini dekat dengan Vienna dan Budapest, salah dua kota yang sudah masuk daftar kota-kota yang akan kami singgahi. Jadi lah kami menambah waktu singgah selama lima hari empat malam di Bratislava, ibu kota Slovakia.

Hampir tiga minggu nggak menyentuh blog sama sekali, dikarenakan laptop kesayangan yang terpaksa harus nginep di tukang servis karena ngga mau booting. Mood nulis pun jadi hilang entah kemana. Keinget utang menulis perjalanan keliling Eropa yang belum lunas juga. Kalau saya hitung hingga tulisan terakhir tentang perjalanan panjang ini, baru setengah perjalanan berhasil saya tulis di blog ini. Dari kota Cesky Krumlov (2016/08/30), bus Student Agency kesukaan kami mengantar kami kembali ke Prague, ke terminal Na Knížecí. Dari sana, kami harus berpindah ke main terminal UAN Florenc. Karena jeda waktu yang lumayan panjang saat transit di Prague, sekitar tiga jam, kami sampai ke Bratislava saat matahari sudah gelap. 

Peta pusat turis dan Old Town Bratislava

Di Bratislava kami turun di terminal bus terakhir, AS Mlynské Nivy. Dari sana, kami cukup berjalan kaki ke apartemen airbnb yang sudah kami pesan sekitar seminggu sebelum berangkat ke Eropa. Host kami, Daniel, cukup asik diajak ngobrol lewat chat airbnb. Kami janjian untuk ngambil kunci yang sudah ia siapkan di suatu tempat. Malam itu gelap gulita di depan apartemen, tapi insting saya begitu tajam sampai bisa menemukan kunci rumahnya dengan cara merogoh-rogong kolong lampu post di taman depan apartemen (untung sepi). Di apartemen nya, ternyata ngga hanya kami yang numpang tinggal, ada juga pelancong lain yang tinggal di kamar yang lain.

Di salah satu gang di area kompleks Bratislava Castle

Di kota ini, meski kami tinggal empat malam, hanya dua hari beneran kami mengeksplor kota, karena Bre sakit dan terpaksa kami tinggal selama dua hari di rumah dan ngga kemana-mana. Host kami dan pacarnya, beberapa kali mampir juga ke rumah jadi kami bisa ngobrol dan ngga bosen-bosen banget lah. Sempat juga saya nyuci dan njemur pakaian. Bre demam panas, yang sampai saat ini kami ngga tau apa sebabnya. Terus saya minumin vitamin dan besoknya bisa sembuh dengan sendirinya.

Old Town Bratislava


Setelah Bre sembuh dan cukup fit untuk keluar rumah, esoknya (hari ketiga di Bratislava) kita hanya putar-putar sekitaran Old Town. Itu juga kami jalan kaki dari apartemen, lalu tempat pertama yang kami tuju pastilah Tourist Information Center, untuk dapetin map gratis. Kemudian berjalan di sekeliling bangunan-banguan tua di atas jalanan berbatu khas kota-kota tua di Eropa.

Cumil. Watch out your skirt, ladies!
Uniknya di banding kota-kota lain, di sini banyak patung-patung dari metal yang sengaja dibuat dengan kesan modern dan sangat menarik perhatian turis. Hanya dua patung yang sempat saya dokumentasikan karena posisinya sangat strategis sehingga mudah ditemukan, yaitu Cumil, atau the watcher, seseorang seperti pekerja yang baru keluar dari pintu gorong-gorong bawah tanah, yang posisinya seperti sedang mengintip para pejalan kaki, dan Hubert, seorang tentara yang jatuh cinta dengan perempuan lokal lalu tinggal di kota dan menjadi pemilik brand anggur paling populer di sana. Patung-patung unik yang lain bisa kamu cari di website resmi Bratislava
Hubert, betulan adalah nama brand anggur yang populer di Bratislava.
Ini posisinya kayak lagi ngamatin si gadis lokal yang mungkin lagi lari-larian di tengah pusat Old Town. 

Bratislava Castle


Dari Old Town, kami berjalan ke Bratislava Castle yang ada di seberang jalan layang. Cukup menanjak jalannya, di bawah langit musim panas yang terik. Rasanya pengen banget neguk es teh, tengok kanan kiri ngga ada minimarket, jadi neguk air putih saja di botol yang kami ambil dari kran di rumah. Kami sampai melalui bagian belakang istana, sehingga cukup sepi, lalu mencari bangku taman di bawah pohon yang rindang.

Bratislava Castle adalah bangunan yang berdiri di atas bukit yang luasnya cukup dominan di pusat ibu kota sehingga keberadaannya begitu menonjol dan menjadi ciri khas kota selama berabad-abad. Karena posisinya yang cukup tinggi ini, dari sana kita bisa melihat pemandangan kota Bratislava.

Setelah dari Bratislava Castle, kami kembali ke rumah untuk beristirahat sekaligus berbelanja bahan masakan untuk makan siang. Berhubung bahasa Slovakia sangat-sangat asing dan kami ngga nyiapin apa-apa buat belanja, asal ambil aja deh karena ngga ada terjemahan bahasa inggrisnya sama sekali. Salah satu kesalahan nya adalah kami membeli minyak goreng yang ternyata sebetulnya adalah cuka atau vinegar (di botol bertuliskan Ocot yang berarti cuka), karena warnanya sama dan lokasi nya masih satu rak. Pantesan waktu ngegoreng french fries kok nguap terus dan habis gitu hahaha.

Main entrance of the castle

UFO Tower dan Most SNP


Dari Bratislava Castle, kita bisa melihat dengan cukup jelas UFO Tower yang berdiri tegak menopang Most SNP (most dalam bahasa Slovak berarti jembatan). Sorenya sekitar pukul 6 kami baru keluar rumah lagi, karena matahari baru tenggelam pukul setengah 8 malam. Kami membeli 24-hour ticket dari mesin penjual tiket otomatis yang ada di pinggir-pinggir jalan dekat tram-stop seharga €3.5. Kami sengaja beli sore hari, agar esoknya bisa kami gunakan lagi di pagi hari untuk tranportasi ke Devin Castle yang lumayan jauh dari pusat kota.

Jalur sepeda dan pejalan kaki di Jembatan SNP yang berada diatas sungai Danube
Dari apartemen, kami menggunakan tram yang melalui jalur bawah tanah, tepat di bawah bukit lokasi berdirinya Bratislava Castle. Beberapa kali kami sengaja lewat sini karena cukup menegangkan. Sesaat sebelum masuk terowongan, tram pasti berhenti dulu, menunggu sebentar, lalu mulai memasuki terowongan yang gelap gulita ini dengan kecepatan penuh. Untuk mencapai UFO Tower kita bisa transit untuk ganti tram yang menyebrang sungai Danube. Berhubung kepingin jalan-jalan dulu, kami turun di halte Novy Most dan menyebrangi sungai melewati jalur pejalan kaki dan sepeda. Di ujung jembatan nanti akan ada petunjuk untuk memasuki UFO Tower. Kita cukup membayar €7.5 untuk menaiki elevator yang menuju observation deck yang berada di paling atas, tidak ada batas waktu sehingga kita bebas berlama-lama di sana.

Di sebelah kiri berdiri Bratislava Castle dan di kanan adalah Gereja St. Martin
Menghabiskan sisa hari menunggu matahari tenggelam seperti menjadi momen wajib kami tiap sore. Melihat pemandangan kota dan sungai Danube yang begitu romantis. Ahaaay.. Dari UFO Tower yang memiliki ketinggian 95 mdpl ini, kita bisa menikmati 360° pemandangan kota Bratislava, dan negara tetangganya Austria dan sebagian Hungaria. 

Danube River


Tak ada yang semanis menikmati keelokan sungai Danube yang berwarna keemasan karena pantulan senja jingga. Sungai terpanjang kedua di Eropa ini menyihir ku, melewati dua batas waktu, membuatku berdiri kaku tak ingin pergi dari sana. Untung kami bawa bekal, jadi makan malam kami nikmati di dek UFO Tower hingga langit mulai gelap. Kalau ngga bawa bekal, bisa makan di restoran yang tepat berada di bawah observation deck. Oiya, toilet di UFO Tower ini kece banget, menggunakan kaca tembus pandang, jadi sambil pipis bisa lihat pemandangan kota.

I love you with all my heart.
Ngga ketinggalan banget lah gembok cinta ini, kayaknya di setiap sudut romantis pasti ada.

Devin Castle


Sudah seharian kemarin kami keliling di pusat kota, hari berikutnya pagi-pagi sekali kami keluar rumah, melakukan perjalanan ke Hrad Devin (hrad dalam bahasa Slovak berarti kastil). Hanya berbekal pisang dan apel yang kami beli di minimarket, kami menaiki tram dan bus yang masih sepi. Dari apartemen, lokasi ram-stop paling dekat adalah Legionárska, kami naik tram no. 9 tujuan Karlova ves lalu turun di tram-stop Lafranconi, kemudian dilanjutkan dengan menyebrang jalan ke arah jalan yang lebih kecil. Di sana ada bus-stop, kita bisa menggunakan bus no. 28 atau 29 dengan tujuan terakhir ke Devin Castle. Jarak dari apartemen AirBnB kami sekitar 18 KM. Jarak yang biasa saya tempuh dari rumah ke kantor. Bedanya di sini ngga kena macet sama sekali. Anyway, Bratislava ngga punya subway jadi hidup di sini terkesan begitu santai tanpa buru-buru.

Gate of freedom memorial

Karena kami sampai Hrad Devin masih pagi, sedang kan jam buka baru pukul 10, jadilah selama satu jam kita jalan-jalan memutar ke bagian belakang tebing kastil yang mengarah ke pertemuan dua sungai Morava dan Danube. Di sana terdapat Gate of Freedom Memorial, sebuah simbol memorial bagi 400 pria dan wanita yang ditembak saat mencoba melarikan diri ke Austria selama perang dingin. 




Setelah berkeliling kastil dan hari mulai panas, kami kembali ke kota. Karena jadwal bus yang ada setiap sejam sekali, kami mengejar waktu untuk sholat Jumat. Mencari masjid di Bratislava menjadi salah satu petualangan yang seru karena susahnya. 

Koun Ice Cream


Mengakhiri perjalanan di Bratislava yang bikin gerah karena musim panas di Eropa yang semakin ke timur semakin panas, membuat kami ngiler makan eskrim. Di hari terakhir, setelah pagi menghabiskan waktu dengan mengeksplor Hrad Devin, siang nya kami beristirahat, sore menuju senja kami keluar rumah mencari eskrim dan jalan-jalan di lingkungan sekitar, bertemu Michael's Gate dan Blue Church. Anyway, di KOUN, saya makan eskrim rasa pisang yang rasanya.... emmm~ benar-benar bikin ngga bisa lupa.

Koun Icecream
Paulínyho 1, 811 02 Bratislava-Staré Mesto-Bratislava, Slovakia
Opens:11am - 7pm


Michael's Gate

Blue Church atau Church of St. Elizabeth

Tranportasi umum


Di Bratislava ada tiga jenis kendaraan umum yaitu Bus, Tram dan Trolleybus yang beroperasi mulai dari jam 5 pagi hingga jam 11 malam. Selain itu ada juga night-service pada bus-bus tertentu yang beroperasi dari jam setengah 12 malam hingga jam setengah 5 pagi. Sebelum naik kendaraan umum, kita diharuskan untuk membeli tiket di mesin penjual tiket otomatis yang ada di pinggir-pinggir jalan dekat tram-stop atau bus-top atau bisa juga dibeli di kios-kios majalah atau di DPB shop. Setelah menaiki kendaraan, kita diharuskan melakukan stamping pada tiket agar tiket kita valid. Validation stamping machine di beberapa kota di Eropa berbeda-beda, ada yang di dalam kendaraan dan ada juga yang berada di luar. 
Peta jalur bus, tram dan trolleybus

Mata uang
Slovakia menggunakan mata uang Euro, jadi harga-harga di sini menurut saya masih mahal. Berbeda dengan negara tetangganya Ceko dan Hungaria yang masih bertahan menggunakan mata uangnya sendiri, Czech Koruna dan Hungarian Forint, sehingga biaya hidup di sana relatif masih lebih rendah dibanding negara-negara Eropa lainnya yang menggunakan Euro.

Masjid terdekat
Gang kecil menuju Masjid
Berhubung saat di Bratislava adalah hari Jumat, jadi kami berdua mencari masjid terdekat. Dan seperti biasa, Bre jumatan dan saya kembali ke apartemen untuk tidur siang. Pada saat mencari masjid ini, kami sempat beberapa kali bolak-balik dari ujung ke ujung Obchodná street, tapi masjid dengan nama Islamic Center Cordoba ini belum juga ketemu. Setelah mengamati satu per satu toko, akhirnya ketemu juga. Tempatnya begitu nyempil di dalam gang sempit di antara pertokoan. Patokannya adalah gang kecil di samping toko Madal Bal, lokasinya satu gang dengan toko anggur Spirit Wine. Tidak terlihat sama sekali seperti masjid, tempatnya seperti kos-kosan kecil. Kami mengetuk pintu berkali-kali namun tak ada yang menjawab, saat ada orang lewat, kami disuruhnya masuk saja. Di sana lah kami bertemu dengan para pemuda ganteng yang sepertinya lagi beres-beres untuk persiapan sholat jumat yang dilaksanakan di lantai 2. Kami disambut hangat, saya yang lagi kebelet pipis pun diperbolehkan untuk menggunakan toilet yang ada di lantai 2. 

Islamic Center Cordoba
Obchodná 31, 811 06 Staré Mesto, Slovakia

Toko mini market halal
Kalau di toko-toko atau supermarket yang biasa ada di sana seperti Billa, Terno atau Lidl, kita akan sulit menemukan bahan makanan asia dan halal, jadi solusinya adalah mencari toko asia atau toko yang halal sekalian. Beruntungnya kami mampir ke salah satu toko yang pemiliknya muslim, tadinya tokonya memang tutup di hari Jum'at tapi melihat kami berdua yang kayaknya ngarep banget berdiri di depan toko kami pun dipersilahkan masuk. Sambil ngobrol-ngobrol, pulangnya kami bawa chicken wings dan saus sambal Sriracha (populer pengganti saus sambal ABC).

Orient Potraviny
Americke Namestie 1, 811 07 Bratislava, Slovakia
Opens: 9.30am - 7pm



6 comments

  1. Wih gak explore lansdscape-nya... liat kota kayak gini kebayang suasana landscape di luar kotannya kayak apa.. pasti joss tuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo landscape lebih ke Slovenia nya om. kalo Slovakia sepertinya kurang keceh landscapenya (aku cuma ke ibukotanya aja soalnya hehehe)

      Delete
  2. Nice post, great photos! <3

    Cheers,
    http://www.novreica.blog

    ReplyDelete
  3. akhirnyaaa jumlah tulisan dan photo udah mulai balance.. hehehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini ditulis ud dari 3 hari sebelum kejadian laptop ngambek. Lalu minjem laptop si bre, dan dilanjutkan sampe publish ahahahaha

      Delete
    2. halo. aku baru nemu tulisan kamu ini,dan suka banget sama tulisan serta pengalamannya di Bratislava! apa aku boleh minta kontak instagram mu dan lainnya?
      penasaran sekali tentang kelanjutan jalan jalan kamu yang selanjutnya :D

      Delete