Music can change the hearts of people

4 Mei 2012

Hitomi No Juunin, saat mendengar lagu ini pertama kali di radio sekolah tahun 2004, saya mulai jatuh cinta. Discman yang selalu saya bawa kemana-mana hanya memutar cd Laruku (*L'Arc~en~ciel). Saat teknologi mp3 player dan ipod mulai berkembangpun, isinya hanya lagu Laruku. Begitu idealis sampai saya hanya mengenal satu jenis musik saja. Meskipun sejak kuliah saya mulai teracuni indie pop dan lagu-lagu barat, jika mendengar lagu Laruku, sontak saya pasti ikut nyanyi, saya hafal semua liriknya! 

Grafiti yang dulu saya buat untuk menamai gitar saya
Saya tak bisa mengungkapkan bagaimana tergila-gilanya saya pada Laruku, bagaimana saya mengidolakan Ken Kitamura sehingga teman-teman di SMA dulu memanggil saya Kenchan. Saat saya punya gitar sendiri, lagu-lagu yang saya mainkan hanya lagu Laruku, sehingga saya namai gitar saya Loreley yang diambil dari salah satu lagu Laruku. Di tingkat akhir kuliah, saya punya band bernama Snowdrop, kami sering membawakan lagu Laruku. Sampai saya punya cita-cita ke Jepang demi bisa nonton live mereka. Maka saat berita Laruku akan datang ke Indonesia, saya masih tak percaya tiket konser mereka sudah ada di tangan saya, 2 Mei 2012, di Lapangan D Senayan. 

Foto terakhir yang saya ambil dengan kamera ponsel sebelum memasuki gate 1
Saya memang tak bisa melihat mereka dari dekat. Dengan menutup mata, Hitomi No Juunin yang mereka bawakan, membuat hati saya tergetar. Dan entah kenapa, saat kami bersama-sama menyanyikan Anata, gerimis pun turun yang membuat kami justru semakin mendalami lagu itu. Saat membawakan Forbidden Lover, Hyde meneteskan air mata. Saya tak menyangka mereka akan mebawakan lagu itu, karena di beberapa live sebelumnya Forbidden Lover sudah jarang dibawakan. Sebagian besar lagu yang mereka bawakan membuat kami sontak lompat-lompat, Honey, Driver's High, Chase, Ready Steady Go, Fourth avenue cafe. Banyak sekali kejutan dari konser mereka. Jika dibandingkan dengan konser di USA, saya pikir konser di Indonesia ini lebih megah. Layar LED yang besar dengan visual panggung yang keren, kembang api, dan kejutan lain seperti saat Hyde mencoba memainkan suling yang ia beli di Pasaraya. That's so much fun! Saya memang sengaja meninggalkan slr saya di rumah, tak ada niat sekalipun untuk memfoto atau merekam, karena saya memang datang untuk menikmati musik mereka.

Are you fuckin' ready?!! Yeah we're ready to rock!
Menurut saya, yang membuat konser ini berbeda dengan live-live di DVD yang pernah saya tonton adalah kami semua para penggemar setia Laruku, bersama-sama menyanyikan lagu mereka dari awal sampai akhir, bukan hanya pada bagian-bagian tertentu saja. Setelah solo guitar ken di Driver's High, Hyde mengarahkan Mic nya pada kami, hal yang tidak pernah dilakukannya saat live sebelumnya. Mou kazoeru kurai de bokura wa kie usete makura na asa ga kuru ne oki ni iri no fuku ni saa kigareta nara kake dashite...


Credit to JomboBon Youtube


Berikut 19 lagu yang mereka bawakan seingatan saya,
Ibara No Namida
Credit to http://irockumentary.com
Chase
Revelation
Honey
Hitomi No Juunin
Forbidden Lover
Fate
Seventh Heaven
XXX
Driver's High
Ready Steady Go
Stay Away
Drink It Down
Good Luck My Way
Anata
Link
My Heart Draws A Dream
Fourth Avenue Cafe
Niji


Lagu yang saya tunggu-tunggu, Dive to blue sayang banget gak dibawain. Di akhir konser sebelum mereka membawakan lagu terakhir, kami semua berteriak "Blurry Eyes! Blurry Eyes!" Hyde mengucapkan banyak terima kasih pada kami. Dan berjanji akan kembali lagi ke Indonesia, suatu hal yang tak pernah dia ucapkan di akhir konser. Lagu terakhir, Niji, mereka bawakan sama seperti di konser L'Anniversary ke 15. Rasanya masih seperti mimpi. Malam itu penantian selama delapan tahun terbayar. Terima kasih Laruku! Saya akan tetap menunggu kedatangan kalian lagi ke Indonesia. Karena musik kalian telah mengubah hidup saya.

you have come a long way
everything is for today
the dream for you is now sparkling before your eyes
it's blessed by snow like petals..

Tidak ada komentar

Posting Komentar