Bukchon Hanok Village vs Gyochon Hanok Village

30 Mei 2020


Belum move on dari serial drama Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo, saya jadi kepikiran untuk menulis lagi tentang perjalanan ke Korea Selatan setahun yang lalu. Serial drama yang saya tonton ini bertema Sageuk "Historical drama", membuat saya jadi ingin menulis tentang Hanok, rumah tradisional Korea yang sempat saya datangi selama 12 hari berkeliling di dua kota, yaitu Seoul dan Gyeongju. Tentu saja tidak lengkap bertamasya Korea Selatan tanpa mengunjungi Hanok. Di Seoul kami ke Bukchon Hanok Village, sedangkan di Gyeongju namanya Gyochon Hanok Village. 





Gyochon Hanok Village

Setelah tiba di Bandara Incheon, kami menginap semalam di Seoul dan keesokan hari nya langsung berangkat menuju Kota Gyeongju. Jadi desa Hanok ini adalah yang pertama kami kunjungi. Sebetulnya, tanpa mengunjungi Gyochon Hanok Village kami sendiri sudah menginap di Hanok yang lokasinya berada di daerah Hwangnam, tepat di samping Kompleks Makam Daereungwon. 

Saya memperoleh info Desa Hanok ini secara tak sengaja di peta gratisan yang saya dapatkan dari Tourist Center di Terminal Gyeongju. Lokasi Desa Gyochon masih satu komplek dengan Cheomseongdae, bangunan astronomikal Dinasti Silla. Dari Cheomseongdae, kita cukup berjalan kaki melewati Gyerim Forest kemudian sampai di kompleks perumahan tradisional ini.








(10 April 2019) Langit mendung dan hujan gerimis menemani perjalanan kita berkeliling di Desa Gyochon. Tidak banyak turis yang sedang berkunjung, karena festival musim semi baru saja usai seminggu yang lalu. Gyochon Hanok Village merupakan situs bersejarah yang masih dipelihara. Kita bisa berkunjung ke Gyochon Tourist Center untuk mengenal desa ini lebih jauh melalui media film dan diorama.  


Bukchon Hanok Village

Berbeda dengan Gyochon yang merupakan situs bersejarah, Bukchon Hanok Village adalah kompleks perumahan warga yang berada di jantung Kota Seoul. Jadi tidak heran di sini tidak pernah sepi karena memang ditinggali warga dan menjadi destinasi favorit di Korea Selatan. Sayangnya kami mengunjungi Gyochon Hanok Village terlebih dahulu, jadi waktu sampai di sini kami sudah nggak amazed lagi. 




(13 April 2019) Meski sudah mencoba berangkat lebih pagi dari biasanya kami keluar dari Hostel, baru sampai Anguk Metro Station kami bertemu dengan beberapa rombongan turis. Kami tidak langsung menuju spot foto instagrammable Bukchon, tapi nyasar dulu ke salah satu museum yang dekat dari metro. Dari sana kami ke Bukchon Tourist Center, mengambil peta dan meminta informasi jalur yang paling dekat untuk menuju spot tadi. 


My lucky number!


Setelah beberapa kali berjalan menanjak dan menurun di komplek Bukchon ini, kami menyadari bahwa tempat ini tidak terlalu menarik selain sebagai latar belakang foto saja. Jika ingin lebih tahu tentang Bukchon Hanok Village, kita bisa berlama-lama di museum tempat kami tadi nyasar. Di sana kita bisa masuk ke ruangan khas Hanok dan menikmati sajian film tentang sejarah Bukchon. 


Saya tidak membandingkan mana yang lebih bagus atau tidak karena masing-masing memiliki nilai tambah dan kurang. Saya dan Hana sengaja memilih Hanok untuk tempat kami tinggal selama tiga malam di Gyeongju. Jadi saat kami keliling Bukchon ya biasa saja rasanya karena kayak jalan-jalan di gang saja. Berikut saya buat ringkasan kedua Desa Hanok yang sudah kami kunjungi. 

Gyochon Hanok Village
  • Lebih tepatnya disebut sebagai Gyochon Traditional Village (교촌마을), merupakan situs bersejarah yang terdiri dari hanok dan bangunan-bangunan kuno seperti sekolah, kuil dan aula.
  • Sebagian bangunan dijadikan tempat kegiatan berlatih memanah, belajar seni musik tradisional Korea, kerajinan tanah liat, pembuatan anggur dan loka karya lainnya. Sebagian bangunan Hanok yang ada di dekat sungai beralih fungsi sebagai toko, restoran dan kafe.
  • Beberapa Hanok ditinggali oleh keluarga Klan Choi sebagai pemilik kompleks ini selama 12 generasi.
  • Dulunya adalah pusat pendidikan pertama bagi para pelajar di Korea. 
  • Kontur area nya datar. Di penghujung desa terdapat sungai yang diperindah dengan adanya Jembatan Wolseong. Saat musim semi di sepanjang sungai bermekaran pohon sakura dan bunga Rapeseed. 
Bonus view di Gyochon Hanok Village 

Bukchon Hanok Village
  • Merupakan kompleks rumah warga dengan bangunan Hanok, khas tradisional Korea. Hanok ditinggali oleh warga sehingga kita harus menjaga etika dan tata krama, memelankan suara selama berada di sana.
  • Restoran, kafe dan toko souvenir bisa ditemukan di Samcheong-ro, tepat di bawah kompleks Bukchon.
  • Karena kontur area yang menanjak dan berbukit-bukit dari beberapa spot kita bisa melihat Namsan Tower.
  • Bukchon Hanok Village bisa menjadi destinasi jika singgah di Korea Selatan hanya dalam waktu singkat, alternatif Desa Hanok yang lain yang tidak jauh dari Bukchon adalah Namsangol Hanok Village.
Bonus view Menara Pagoda di National Folk Museum of Korea

Tidak ada komentar

Posting Komentar