Sendang Sono

4 Apr 2012

Salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk memilih destinasi adalah karena FILM. Begitu juga saya, setelah menonton film 3 hari untuk selamanya karya Riri riza tahun 2007. Saya terinspirasi mendatangi salah satu tempat yang mereka kunjungi pada saat road trip dari Jakarta ke Jogja. Sendang Sono, adalah tempat ziarah kaum Nasrani di sekitaran Jogja dan Jateng. Bagi orang Indonesia, melihat seorang berhijab seperti saya mungkin aneh mendatangi tempat ini. Tetapi dengan bahasa tubuh yang lebih ampuh dari sebuah kata-kata, senyum, saya lemparkan. Saya disambut ramah.






Perjalanan ke Sendang Sono disuguhi pemandangan hijau sawah dan kebun pohon naga. Sendang Sono terletak di barat laut dari kota Jogja, tepatnya di desa Kulon Progo. Perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan kondisi jalan yang bagus. Saya berangkat sabtu pagi bersama dengan sahabat saya. Ada beberapa orang yang sedang melakukan ziarah. Setelah berkeliling, saya duduk berlama-lama di tumpukan tangga di bawah pohon rindang persisi seperti dalam scene saat Ambar dan Yusuf duduk berdua. "Kalo lu mikirin sesuatu, dan lu belum bisa nemuin jawabannya padahal lu udah usaha. Ya berarti saat ini, saat lu mikir, lu belum bisa tahu."



Saya kembali ke Jogja saat matahari mulai berada di atas kepala, melanjutkan perjalanan ke Gunung Kidul. Sebelumnya kami sempat mampir ke Warung Sido Semi, dekat pasar Kota Gede. Saya kangen sekali es tapenya. Hmm dan juga perjalanan tepat 4 bulan lalu bersama dengan teman-teman ACI yang juga mampir dan berbincang di warung ini. 
Es tape dan bakso, perpaduan yang pas

2 komentar

  1. Deket sendang sono ada spot bagus buat liat sunrise.. namanya Puncak Suroloyo

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaah baru denger.. minim info banget sih dul. gue tau sendang sono jg gara2 film

      Hapus