Tulisan ini ditulis oleh Bre, suami dan teman perjalanan saya ke Eropa selama 50 hari. 

— 


Juventus, siapa yang tidak tahu klub bola paling legendaris di Italia ini. Saya sendiri sudah jadi Juventini, penggemar klub Juventus, sejak mengenal sepak bola kira-kira kelas 2 SD. Alasan saya menyukai klub ini, mungkin karena pada saat itu Liga Italia sedang ramai-ramainya ditayangkan di televisi dan Juve adalah klub yang paling banyak menjuarai liga ini. Jika saat itu Liga Inggris yang ditayangkan, mungkin saya jadi Cityzens, penggemar klub Manchester City.


Sebetulnya saya masih punya PR menulis cerita pengalaman camping di Pasir Reungit untuk melanjutkan cerita perjalanan ke Kawah Ratu sekitar empat bulan silam. Tapi mumpung masih hangat, kali ini saya ingin langsung menulis pengalaman camping lusa lalu ke Ranca Upas, bumi perkemahan di daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung. Rencana berkemah ini sudah saya cetuskan sebulan yang lalu, setelah menahan diri untuk tetap di rumah sampai menunggu kelar vaksin kedua di pertengahan bulan September. Awalnya kami berencana kemah di Gunung Kencana, yang lokasinya satu kawasan dengan Telaga Saat dan Telaga Warna di Cisarua Bogor. Sekitar seminggu sebelum berangkat kami dapat info kalau trek ke sana biasa saja. Lalu entah kenapa saat itu saya langsung teringat dengan Ranca Upas.