Kami meninggalkan Vienna dan melanjutkan perjalanan ke Innsbruck (11/09/2016). Ini adalah perjalanan dadakan, karena rencana awal seharusnya kami langsung ke Venice. Dua minggu sebelum berangkat ke Innsbruck, waktu itu kami masih di Ceko, tiba-tiba saya kepikiran kepingin melihat pegunungan Alpen. Namun, karena Swiss tidak masuk dalam jajaran itinerary, saya putuskan untuk ke Innsbruck, melihat The Austria's Alpen. Beruntung sekali, mungkin sekitar setahun sebelumnya saya pernah membaca postingan di grup Facebook Backpacker Dunia tentang kota ini. Jadilah trip ke Venice selama 5 malam saya coret menjadi tiga malam pertama kami habiskan di kota Innsbruck. And that's really worth!


Dapat kado ulang tahun berupa cookies handmade di bulan Februari kemarin, rasanya begitu bahagia karena cookiesnya memang enak. Hehe, setelah beberapa kali bikin kue bolu selalu bantet, si adek kesayangan yang kuliah di ilmu gizi dan hobi bikin berbagai jenis kue kini berhasil bikin cookies yang ludes ngga ada hitungan jam. Jadi rasa-rasanya, saya jadi kepingin bikin sendiri karena selama ini beli di supermarket ngga ada yang bikin jadi favorit. Mumpung lagi momen mau dekat lebaran, cookies ini bisa jadi pilihan selain kue nastar, putri salju atau sagon keju yang udah biasa. 

Special gift from Hani, my little sista!


Dari kartu pos yang saya beli di Albertina Platz, kami mencari info bagaimana cara menuju ke tempat yang ada dalam foto dan besoknya langsung kita samperin. As simple as that. Kami berangkat naik tram, pagi itu masih sepi. 


Kalau lagi ke pengen banget makan somay, mau ngga mau harus bikin sendiri karena susah banget nyari yang enak di Jakarta. Beda kalo jaman nya di Bandung dulu, somay mamang-mamang aja enak. Kalau kepingin banget beli, bela-belain ke Jalan Ternate, Bandung demi makan somay favorit yang cuma buka di jam kerja. Nah lagi momen nya bulan Ramadhan kan, saya mau posting tentang cara buat somay ini yang menurutku mudah sih.


Dari Budapest, kami sampai di Terminal Bus U2 Stadion Vienna (07/09/2016) sekitar sore hari setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima jam (dengan transit Bratislava). Kami muter-muter dulu di dalam terminal mencari informasi. Blank banget. Jetlag lagi. Yang pasti hal pertama kami lakukan adalah membeli tiket transport, karena lokasi terminal dengan penginapan AirBnB yang sudah saya booking agak jauh. Awalnya agak linglung, penyakit yang biasa terjadi saat baru tiba di suatu kota. Di tempat asing dan mesin tiket baru. Ketemu deh sama mbak-mbak yang ternyata orang Indonesia dan seneng gitu kayaknya ketemu kita. Terus tiba-tiba ngajakin ngobrol pake bahasa Jawa. Wong Malang toh.