Memesan Penginapan dengan Air BnB

Jun 22, 2016

Sebelum membooking penginapan, baiknya menyusun itinerary terlebih dahulu. Tanggal berapa kita akan menginap, lokasinya, dan aktivitas apa saja yang akan dilakukan saat berada di sana. Sehingga kita bisa menentukan pilihan terbaik akan menginap di mana. Belum tentu penginapan AirBnB lebih murah dari hotel atau hostel. Terkadang harga penginapan di hotel atau hostel bisa lebih murah dibandingkan penginapan AirBnB, contohnya saat kami memesan penginapan di Cochem, listing AirBnb yang tersedia di kota kecil di Jerman itu paling murah seharga 1juta-an rupiah permalam, sedangkan hostel dengan double bed per malam memiliki tarif 600-700 ribu rupiah. Ternyata tarif hostel lebih murah dari AirBnB. 

Juga soal lokasi, kebanyakan listing AirBnB yang memiliki tarif rendah, lokasinya jauh dari pusat keramaian kota. Harus pintar-pintar mengatur strategi karena semakin jauh lokasi dari pusat kota maka akan ada biaya transportasi lebih untuk commute. Saya memilih penginapan yang lokasinya tidak jauh dari stasiun, trem dan halte bus. Setidaknya dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari 2km. 

Membuat akun dan verifikasi 

Buka dulu halaman https://www.airbnb.com/c/nandriani7 sebelum mendfatar biar kamu bisa dapat kupon
Lumayan kan? :)



Proses sign up di Air BnB sangat mudah apalagi kebanyakan dari kita udah punya akun di Facebook. Pertama klik dulu Sign up to claim your credit. Lalu gunakan pilihan Sign up with Facebook, akun AirBnB kita akan langsung terhubung dengan akun di Facebook. Langkah berikutnya adalah verifikasi email, silakan check email untuk verifikasi. Oiya saya login menggunakan akun Facebook, setelahnya saya coba login menggunakan email ternyata ngga bisa meskipun email nya sama dengan email Facebook. 

Profil ku di Air BnB, foto yang diuplod bisa lebih dari satu
Jika sudah verifikasi email, lalu Log in with Facebook. Untuk login pertama kali kita edit dahulu profil kita di AirBnB. Mulai dari nama, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat kita tinggal dan deskripsi diri kita. Buat apa? Nanti pada saat memesan listing kan si host bakal nengok-nengok profil kita. Jadi buatlah profil yang memperlihatkan bahwa kita punya niat yang baik. Sudah kejadian beberapa kelakuan guest yang semena-mena sama penginapan yang dia pakai. Makanya penting juga kita harus verifikasi dulu data kita, mulai dari email, nomor telepon, dan offline ID seperti paspor. Saya yang semuanya udah verified aja sempat ditolak dua kali tanpa ada balasan sama sekali dari host nya padahal di tanggal yang saya pesan masih kosong.


Mencari dan membuat daftar listings

Sudah punya akun dan verified? Selanjutnya adalah mencari-cari penginapan di kota yang dituju. Kita bisa menambahkan beberapa filter kriteria penginapan yang diinginkan agar listing yang muncul tidak terlalu banyak. Pasti yang pertama adalah tanggal check in dan check out, jumlah guest, range harga, dan cancellation policy. Setelah filtering, kita bisa langsung mengecheck lokasi dari masing-masing listing, cari yang termurah dan tidak jauh dari pusat kota. 

Fasilitas untuk filter listing
Setelah apply filter akan muncul listing dengan foto depan. Klik listing yang diinginkan atau bisa klik langsung pada peta

Sebelum memesan, kita ubek-ubek dulu fasilitas, lokasi, dan foto dari setiap penginapan.
Jika terdapat banyak pilihan, kita bisa masukan dulu listing yang kita suka ke Wish List. Hal ini membantu kalau misalnya penginapan yang kita pesan tidak available, kita punya pilihan lain yang tersimpan dalam Wish List. Lalu yang perlu diperhatikan sebelum memesan penginapan adalah jenis cancellation policy dari setiap penginapan. Ada 6 jenis kebijakan pembatalan pemesanan yaitu flexible, moderate, strict, super strict 30 days, super strict 60 days dan long term. Dari kebanyakan penginapan di Air BnB yang saya browsing menggunakan tiga kebijakan pertama. Saya sendiri lebih memilih penginapan yang bersifat flexible atau moderate karena pada saat memesan penginapan, kami belum mengajukan visa, hehe.

Cancellation policy yang perlu dilihat sebelum memesan penginapan
Mode flexible memberikan peluang untuk refund seluruh biaya penginapan dikurangi biaya service AirBnB dengan kondisi pembatalan dilakukan minimal 24 jam sebelum waktu check in. Beda nya dengan mode moderate adalah kondisi pembatalan dilakukan minimal 5x24 jam sebelum waktu check in. Berikut peraturan dari setiap kebijakan yang bisa di cek di halaman https://www.airbnb.com/home/cancellation_policies.

Peraturan dan contoh pembatalan pada kebijakan pembatalan flexible

Mengontak host

Sudah dapat listing penginapan yang sreg? Selanjutnya adalah mengontak si host. Buat apa? Biar komunikasi kita dengan host berjalan baik, sekalian ngetest juga respon host nya cepat ngga nih. Oiya inget perbedaan waktu kita dengan sana ya. Bisa jadi pas kita kirim pesan, di sana midnight. Beberapa host ada yang respon cepat dan ada juga yang lama. Musti sabar minimal 24 jam. Responnya berbeda-beda, ada yang decline dan ada yang langsung mengirim invitation untuk konfirmasi booking

Meskipun tanggal yang ku pesen kosong, ternyata si host kayaknya di bulan segitu ngga bisa nampung kita

Aduh salah panggil nama, maapin ya mas soalnya pas ngirim copy paste males ngetik :p

Melakukan reservasi

Beberapa host yang kami kontak langsung lewat menu pesan di AirBnB, mengirimkan Pre-approval dan invitation untuk langsung melakukan konfirmasi booking. Kalau kita nya masih galau ya ngga usah di complete booking dulu, tenang aja ngga akan kena charge kok. Cuma jadinya kalau ngga cepet-cepet bisa full booked. 

Contoh pre-approval dari halaman listing AirBnB
Contoh pre-approval dikirimkan ke email.


Metode pembayaran

Pembayaran reservasi di AirBnB adalah pembayaran lunas (full payment). Setau saya hanya bisa menggunakan CC. Sistem nya mirip seperti rekening bersama di mana AirBnB adalah pemilik dari rekening bersama. Kita sebagai guest melakukan pembayaran penuh ke AirBnB. AirBnB sebagai pihak ketiga menampung uang tersebut sampai guest melakukan check in. Jika guest sudah check in, uang tersebut akan dicairkan ke host. Jadi jangan khawatir jika terjadi konflik sebelum dan saat menginap kita bisa membuat pengaduan dan pengajuan refund ke pihak AirBnB. 

Melihat itinerary


Detail itinerary yang bisa dilihat di menu Your Trips - View Itinerary
Detail receipt yang saya gunakan sebagai dokumen untuk mengajukan visa
Tinggal pilih menu print yang ada di pojok kanan atas


Berikut tips memesan penginapan dengan AirBnB:
  • Lokasi penginapan tidak jauh dari pusat kota atau perbelanjaan. Jika aktifitas yang akan dilakukan lebih banyak di pusat turis maka sebaiknya pilih yang tidak terlalu jauh dari situ. Pusat perbelanjaan seperti pasar, convenience atau grocery store perlu bagi yang masak sendiri untuk menghemat.
  • Jarak ke stasiun, trem atau halte bus yang mudah diakses.
  • Pastikan harga sewa listing AirBnB lebih murah dibandingkan dengan hostel.
  • Perhatikan kebijakan pembatalan (cancellation policy) dari setiap listing, jika memang sudah pasti berangkat atau menginap tentunya hal ini tidak masalah.
  • Fasilitas dari setiap listing berbeda, tergantung kebutuhan kita. Saya memilih yang memberikan fasilitas Wifi, dapur dan mesin cuci. Lumayan menghemat jika kita bepergian dalam jangka waktu yang lama.
  • Metode pembayaran AirBnB adalah full payment. Jika kita menggunakan CC, maka tagihan akan langsung keluar di bulan berikutnya. 
  • Review dari guest yang pernah menginap juga penting, semakin banyak review positif tentunya akan memberikan kenyamanan bagi kita nantinya saat menginap.
  • Komunikasi dengan host. Saya mengontak setiap host sebelum melakukan booking agar komunikasi berjalan dengan baik. Beberapa ada yang responnya lama jika kita menggunakan aplikasi pesan AirBnB, jadi saya mengontak lewat jaringan pribadi. Namun sebaiknya menggunakan aplikasi pesan AirBnB karena jika terjadi konflik, history pesan bisa digunakan sebagai barang bukti.
Bagaimana pengalaman kami menggunakan fasilitas AirBnB? Tunggu ya cerita berikutnya!

No comments

Post a Comment