DIY Project ~ Before moving to our new house

Jan 25, 2018

— Postingan ini saya tulis sebelum pindah rumah. Didukung oleh foto-foto setelahnya.


Ceritanya sambil menunggu si rumah impian jadi, saya mulai sibuk nyicil barang-barang fungsional untuk di rumah nanti. Tujuannya sih biar lebih irit, secara kalau bangun rumah kan udah makan budget paling gede. Ditambah belum genap setahun kami pulang dari long trip ke Eropa, rasanya uang ga pernah mampir lama di tabungan T.T Beberapa barang yang saya buat dari hasil menyontek di Pinterest adalah barang yang usability nya paling gede, diantaranya sofa, coat stand dan meja kopi.

Pallet Sofa


Pertama browsing dulu di  pinterest dengan keyword "sofa pallet".  Ide nya ngambil dari pinterest dan terinpirasi juga dari blog nya Ceu Mar. Bahan pallet antara lain 10 batang papan kayu jati belanda dengan panjang ukuran 230x17x3cm, paku-paku dan lem fox. Peralatan lain seperti gergaji kayu dan palu standar. Bagaimana cara membuatnya? Saya dibantu sama bapak yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai tukang kayu. Saya dan bapak yang membeli sendiri langsung bahan nya di tukang kayu bekas karena kalau beli baru sudah jarang ada. Saya menjelaskan secara detail bentuk pemasangannya dan bapak yang mengeksekusi. 

Bantalan duduk sofa


Untuk membuat ini cukup dramatis. Rencana awal saya membuat bantalan sofa menyerupai kasur single, cukup berbentuk persegi dengan ukuran 180x70x15cm. Saya memesan di tempat reparasi sofa tetangganya si mama, yang mana setelah dipikir-pikir saya dapat harga yang mahal. Ceritanya dari awal si empunya ngga ngasih harga yang fix. Dari pembicaraan awal sih kayaknya digampangin gitu, yang saya tangkep itu sekitar 700 ribuan saya dapat kasur sofa lengkap dengan busa dan sarungnya. Saya sudah beri DP 500 ribu, kemudian saat bahan sarungnya sudah jadi, si empunya toko minta tambah lagi sebesar 750rbu untuk membeli busanya. Omaygat! Kaget lah, masa cuma kasur yang berukuran lebih kecil dari kasur single biasa aja dihargain 1,3jt? Ini mah udah dapet Ikea Knoppard, ngga perlu ribet-ribet lagi bikin palet dan lain-lainnya. Dari situ saya minta cancel untuk pembelian busa nya, karena setelah saya cek lewat online, harganya sekitar 300rbuan untuk density 26. 

Saya memutuskan untuk membeli busa di Toko Mulia Putra yang ada di Pasar Minggu. Sangat recommend karena harganya yang relatif murah dibanding kita beli online. Saya pun memilih untuk membeli busa dengan density 36, biar lebih awet dan nyaman dipunggung. Di toko ini kita bisa minta sekalian dipotong busanya sesuai ukuran yang kita mau. Di  ini juga menjual bahan sarung sofa yang dihargai mulai dari 30 ribu per meter. Anyway, sarung sofa cuma butuh kain 4 meter. Kalau beli sendiri yang berarti 120rb, terus bawa ke tukang jahit langganan paling cuma kena 150rb karena jahit nya sederhana, yang kalau ditotal cuma 270rb an, lebih irit dari pada dibawa ke toko reparasi sofa!

Bantal-bantal sofa


Saya membuat sendiri empat buah bantal untuk mempercantik sofa palet ini. Saya membeli 3 kilogram dacron. Untuk sarung bantal caranya adalah dengan mengumpulkan kain bekas jilbab-jilbab putih jadul yang sudah tidak terpakai, lalu minta tolong jahitin sama tetangga yang per sarung nya dihitung 3 ribu rupiah. Ukuran sarung bantal 50 x 50cm, agak lebih besar dari bantal sofa biasanya (40 x 40cm). Sarung ini lalu diisi dengan dacron, yang masing-masing per bantalnya saya ukur sekitar 700-800 gram. Agak gendut awalnya tapi kan lama-ama jadi kempis. Terus sarung luarannya saya beli di Ikea menyesuaikan warna sarung sofa nya. 

Total budget pembuatan sofa dan perintilannya:
Sarung sofa = 500.000
Busa density 36 ukuran 100x200 = 540.000
Kayu Jati Belanda 55.000 x 10 batang = 550.000
Lem, amplas, dempul dll = 100.000
Dacron 40.000 x 3kg = 120.000
Biaya jahit sarung bantal = 12.000
Sarung bantal Ikea Gurli 59.000 x 2 =118.000
Sarung bantal Ikea Vinter = 59.000
Sarung bantal Ikea Smanate = 119.000

Total budget: 2.118.000. Sangat overbudget, karena awalnya saya hanya menargetkan satu jutaan untuk ini. Tapi ngga apa-apa juga sih karena selain berfungsi sebagai sofa untuk duduk dan tidur-tiduran, sofa ini juga memeliki fungsi meja samping dan rak buku. Ngga perlu beli side table atau rak buku hehe. 


Coat Stand


Menurutku adalah barang yang paling penting harus ada di rumah. Kenapa? Karena partner saya suka sembarangan banget naro jaket sepulang kerja. Seenak tangannya aja mau naro dimana. Selain itu barang-barang yang penting dibawa keluar rumah seperti kunci, payung atau jas ujan perlu tempat bergantung. Tempat coat stand paling pewe adalah dekat dengan pintu masuk rumah. 

Bahan:
Papan kayu jati belanda
3 Batang kayu jati belanda
2 buah pengait Ikea Blecka
Paku-paku kecil
Lem fox
Amplas


Kalau yang ini untuk pemasangannya dibantu sama tukang yang lagi ngerjain rumah. Baru finishing nya saya pegang sendiri seperti mendempul dan mengamplas. Soalnya belum lihai untuk maku-makuin kayu nya. Bagian tersulit dari membuat coat stand ini adalah bagian penampang bawah agar ia bisa berdiri kokoh tanpa goyang-goyang. Bahan penampang adalah sisa dari pembuatan palet sofa. Saya tambahkan sedikit cat putih di bagian serat-serat kayu sehingga tampak lebih artistik. 

Kayu jati belanda 3 batang x 20.000 = 60.000
Ikea Blecka = 59.000

Total budget: 119.000. Cukup murah kan, karena standar beli di Ace Hardware diatas 300 ribu.

Coffee Table


Meja kopi ini kami buat bukan dengan tujuan untuk mempercantik living room, tapi lebih ke fungsionalitasnya sebagai meja untuk naro gelas kopi dan sebagai meja makan. Kenapa meja kopi dijadikan meja makan? Karena kondisi kami saat ini, kami memang belum punya meja makan yang mumpuni (ukuran meja makan kita saat ini single dan kecil banget, hanya formalitas buat sarapan).

Bahan:

2 Batang Besi ukuran 3 x 3 x 600 cm
2 Papan Ikea Jarpen ukuran 119 x 28 x 2.5 cm
Cat hitam dan putih
Lacquer Thinner
Dempul dan amplas
Semprotan baygon
Sekrup

Saat membuat meja kopi ini, yang pertama saya cari adalah penampang mejanya. Dari situ baru deh saya bisa mengukur kira-kira berapa ukuran mejanya. Untuk penampangnya kami memilih papan jadi, karena awalnya saya pikir akan lebih mudah karena ngga perlu ada pengerjaan finishing. Soalnya kalo kita pakai papan biasa tanpa finishing, resiko mejanya jadi mudah kotor. Beda dengan pallet sofa yang memang saya biarkan kayunya mentah tanpa finishing. 

Ukuran meja adalah 119cm x 56cm x 37,5cm. Tinggi meja kami sesuaikan dengan tinggi pallet sofa, agar nyaman buat ongkang-ongkang kaki, hehe. Ukuran 37cm ini cocok banget buat pegang laptop. Untuk pewarnaan, saya menyesuaikan dengan penampang yang didapat. Pengennya sih warna birch (natural) nanti digabung dengan kaki meja warna hitam. Tapi saya dapatnya yang warna coklat kehitaman (karena diskon dari 259k jadi 99k!),  jadi kaki meja saya buat warna putih. 

Ikea Jarpen 99.000 x 2 buah = 298.000
Batang Besi 67.000 x 2 buah = 134.000
1 kg Cat Hitam Nippon Paint = 50.000
1 kg Cat Putih Nippon Paint = 50.000
1 litre Lacquer Thinner = 15.000
1 Kuas = 5.000
Biaya ngelas = 90.000/m

Total Budget: 642.000. Lumayan low budget karena untuk ukuran meja kopi segede gini ditambah kakinya yang berbahan dari metal, saya check di fabelio harganya minimum 1,5jt. Ngirit lagi kan? Sisanya bisa buat nabung ke Jepang!


~

Dari semua DIY diatas kalau dipikir-pikir kok ngga beda jauh kalau kita beli jadi aja ya? Memang ngga beda jauh kalau kita beli barang jadi. Tapi secara bahan dan kualitas tentu aja jauh berbeda. Kalau kita bikin sendiri kita bisa bebas menentukan bahan yang kita mau. Seperti misalnya sofa yang  dari luar penampakannya bagus dan harganya murah, namun setelah beberapa tahun mudah hancur karena bahan didalamnya kebanyakan kayu lapuk yang mudah hancur. Selain karena faktor bahan, ada juga kepuasan tersendiri. Lumayan nguras waktu, but it's fun!

No comments

Post a Comment