Hampir Kemalingan

Feb 22, 2020


Jumat pagi kemarin aku bangun lebih siang dari biasanya. Hari itu aku sedang malas membuat sarapan. Setelah minum air putih dan memanaskan air di kettle, aku bergegas keluar rumah menuju warung nasi uduk sambil membawa kantong belanja dan kotak makan. Setelah membuka kunci pintu rumah paling depan, aku kaget melihat pintu gerbang rumah terbuka. Langsung ku arahkan pandangan ke garasi dan mengecek kendaraan kami yang ternyata masih utuh. Aku langsung jengkel menyangka Bre pagi-pagi kok buka pintu garasi dan lupa menutup lagi, karena pagi itu Bre bangun duluan dari aku. Aku kembali ke kamar sambil ngomel. Bre membantah "Aku belum buka pintu depan sama sekali kok. " Heuuu~ Kami langsung lari ke garasi rumah dan melihat dengan teliti kondisi kunci kontak dan kunci cakram motorku yang ternyata sudah dibobol. "Kita abis kemalingan brooooow!"

Campur kaget dan setengah panik, aku mengelus dada. Ini motor baru nangkring 10 hari di rumah sudah hampir dicuri. Nomor STNK nya saja belum ada. Kata Mpok Leli, "Itu maling nya kegatelan, lo tinggal 3 tahun di sana nggak pernah ada apa-apa, ngeliat yang kinclong dikit langsung beraksi." Itu lah kenapa aku males beli motor, Bre. Makin punya banyak barang, makin banyak yang dijagain. Huhuhu~ Di pagi hari yang basah setelah hujan semalaman aku masih sempat mengomeli suami yang lagi serius ngetes kunci motor yang ternyata sudah tidak bisa digunakan. 

Tempat kunci kontak rusak dan kunci cakram juga tidak bisa dibuka. Artinya ni motor nggak bisa bergerak kemana-mana dan harus dijemput pickup untuk dibawa ke dealer. Saya mengabarkan melalui pesan singkat ke Mbak Nui, pegawai dealer Kawi di dekat rumah. Dia langsung telepon balik dan membantu kami untuk menyelesaikan "masalah" ini. 

Selain kunci kontak dan cakram yang rusak karena dibobol paksa, kunci gembok pagar rumahku juga sempat hilang yang ternyata dibuang ke got samping rumah. Ini pertama kali nya kami mengalami kejadian yang biasanya hanya kami lihat di layar kaca dan berita. Kejadian ini cukup membuat aku syok berjam-jam karena kami beli tanpa leasing, jadi kalau ada motor ini beneran hilang yasudah bye bye. Beda dengan leasing, kita masih dapat asuransi di mana kalau kasus motor hilang maka cicilan setelah nya kita nggak harus bayar. Cukup membuat ku parno kalau mendengar ada orang atau kendaraan lewat depan rumah. 

Bre masih kesal, karena dia jadi repot harus mencari pengganti kunci kontak ke Cawang yang ternyata belum ada dan harus indent dulu selama 1,5 bulan. Aku sama sekali tak ada perasaan kesal, justru bersyukur. Coba bayangin kalau maling itu berhasil nyuri, duit segitu bisa buat ke Jepang lagi. Hehehe. Motor Bre dan sepeda yang nangkring di sebelah motorku juga Alhamdulillah aman nggak tersentuh sama sekali. 

Kunci gembok rumah yang kami beli di Ac* ternyata nggak dirusak sama si maling, tapi terbuka dan bisa aku gunakan kembali. Tapi itu artinya, kunci gembok ini berhasil dibuka dengan mudah sama si maling. Kami ganti dengan yang lebih aman dan langsung pasang CCTV. Parno banget gaes, di hari itu aku di rumah dan nggak henti-henti nengok jendela ke garasi. Kami sampai ngga bisa tidur nyenyak malam hari nya. 

Ada-ada saja.


P.S.
Special thanks to kunci cakram Honda yang baru, yang cuma bisa dapat satu set dengan motor nya. Aku baru ingat semalam sebelum kejadian, motorku hanya aku kunci stang biasa. Aku malas mengunci cakram karena repot harus jongkok-jongkok. Ternyata malam itu, setelah aku tertidur, Bre masih sempat mengunci cakram motorku. Kata Bre, "Makanya kalau mau ngunci pintu atau apa pun sambil baca Bismillah. Biar jin nggak masuk dan insha Allah bisa terhindar dari kejadian kayak gini." Oke deh. 

No comments

Post a Comment