"Kok nggak ke Busan? Kok nggak ke Jinhae? Di mana tuh Gyeongju?"

Jadi beberapa hari sebelum berangkat, saat sedang menyusun itinerary ke Korea, Hana tiba-tiba menunjukkan saya foto penginapan hanok di instagram yang membuat kita akhirnya secara impulsif memutuskan untuk mengubah haluan destinasi dari Hwagae dan Jinhae ke Gyeongju saja. Karena untuk mencapai dua kota tersebut menggunakan transportasi umum sangatlah ruwet, sedangkan ke Gyeongju kita cukup menggunakan satu kali bus yang berangkat dari Seoul.


Kata banyak traveler, musim semi paling cantik itu di Jepang dan musim gugur paling anggun di Korea. Tapi kunjungan saya ke kedua negara itu justru terbalik, menyesuaikan dengan tiket promo yang didapat saja. Jadi 2 tahun lalu saya berdansa dengan daun-daun momiji dan ginko di Jepang, dan sebulan yang lalu Alhamdulillah diberi kesempatan untuk bercumbu dengan bunga sakura di Korea. Tapi keduanya bagi ku tetap sama-sama memesona, karena di negara tempat saya lahir ini dua pohon itu nggak ada. "So, the reason you visited Korea is to see Cherry Blossoms?" Tanya bapak host di tempat kami menginap di Seoul. Kami menggangguk antusias sambil sarapan sebelum jalan ke Yeouido park. Si bapak lanjut bertanya "Then, what kind of trees in Indonesia we don't have?". Saya pun sejenak berpikir dari sekian banyaknya jenis pohon di tanah yang subur ini apa ya kira-kira. Lalu teringat yang menjadi andalan wisata di Indonesia kan pantai dan lautnya, saya pun menjawab dengan pede. "Coconut trees!". Harusnya mah saya jawab pohon pisang ya, kalau pohon kelapa kayaknya di pulau Jeju juga ada. Hahaha.