"He found a new beach, and brought me there after a long ride to Klayar."
Pantai Jungwok, Gunung Kidul Yogyakarta | 2 September 2012

For more stories of how to get there, click here.

3 Decades and still counting ...

Courtesy Herman Setiawan via Facebook

Indonesia Raya, Merdeka Merdeka
Tanah ku, negeri ku yang ku cinta
Indonesia Raya, Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Kami semua, para peserta dan undangan reuni berdiri sambil menyanyikan lagu kebangsaan karya WR Supratman ini dengan syahdu membentangkan rasa nasionalisme yang tinggi. Acara yang baru saja di mulai pukul setengah satu siang di aula gedung LPMP Tanjung Barat ini membuat semarak acara kumpul lintas dekade yang dihadiri lebih dari 300 orang. Kemudian dilanjutkan dengan hymne URAL yang kami nyanyikan bersama diiringi dengan parade drumband menjadikan acara reuni sekaligus hari ulang tahun ini semakin meriah.


Pagi menjelang siang itu, menggunakan dresscode biru muda saya dan Hesti menghampiri sebuah artifisial gapura batu bata yang bertuliskan "Basecamp URAL" di gedung LPMP Tanjung Barat. URAL adalah kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam yang saya ikuti sembilan tahun silam di SMA 28 Jakarta. Sepertinya, niat yang udah dimantapkan buat datang ke acara reuni dari berminggu-minggu sebelumnya terbayar. Dekorasi unik, susunan acara yang well prepared, tentunya para undangan dan peserta serta alumni yang lucu-lucu dan luar biasa awesome

Sebelum dimulainya acara inti, dari pukul sepuluh hingga dua belas siang acara bebas. Setelah bertahun-tahun ngga ketemu tentunya kami tiap angkatan sibuk berkumpul masing-masing melepas kangen. Dari tema acara "Temu Kangen Lintas Dekade dan HUT URAL 28" pastinya kami semua langsung melepas kangen, diawali dengan salam tangan khas URAL dan saling berpelukan. Lalu video testimoni masing-masing angkatan dengan papan tag nama angkatan serta foto-foto kece di photobooth yang udah disediakan sama panitia.

Diny sambil ngemil snack berfoto di depan kue ulang tahun
persembahan dari Marsa Tuti angkatan LC (Lereng Cikarai)
Parade URAL Jaya
Saya crop dari video yang diminta khusus sama Diny karena dia ikutan parade.
Para alumni yang masih tetap saja lucu, ada yang berteriak "PUSH UP!" membuat acara reuni ini sangat seru. Tiada henti-hentinya kami tertawa apalagi dengan MC nya yang super gokil entah panitianya nemuin dimana. Setelah parade, ada sambutan gagah dari senior angkatan ke-33 Tirta Baswara. Lalu sambutan dari mantan Kepala Sekolah serta penyerahan piagam pada pembina dan para mantan pembina URAL. Acara terus berlanjut mulai dari pengukuhan komandan angkatan ke-34 Wihaya Ananta sampai perayaan bersama hari ulang tahun ural ke-34.

Tiup lilin dan potong kue oleh Komandan Angkatan ke-34
Mantan Kepala Sekolah, Pembina URAL dan para mantan pembina berada di atas panggung
Reuni Akbar belum lengkap tanpa adanya penayangan video keren yang udah disiapin panitia. Selama lebih dari sepuluh menit kami menatap layar proyektor. Terharu dan juga tersipu karena selain menampilkan sejarah dan proses panjang kegiatan URAL, juga ditampilkan foto-foto lama kami mulai dari angkatan 1982 hingga saat ini. Begitu juga penayangan video dari para alumni yang tidak bisa hadir karena berada di luar Jakarta dan Indonesia. Selain itu, ditayangkan juga In Memoriam para alumni yang sudah tiada. 

Di akhir acara kami disuguhi penampilan lagu 90an dari Sigit Wardana, mantan personil Base Jam, menambah keseruan acara reuni meskipun beberapa alumni angkatan tua mulai bubar keluar gedung karena hari semakin sore. Hal tersebut tidak membuat kami keki, sisa peserta acara maju beramai-ramai menari dan menyanyi bersama membentuk kereta-keretaan, Kak Arifin dari angkatan KP pun ikutan. Menambah lagi satu memori yang akan diceritakan lagi di reuni selanjutnya.

Atas: nyanyi bareng didepan panggung
Kiri bawah: Satria lagi pake baju diksar 9 tahun lalu
Kanan Bawah: Makan siang rame-rame
Seru-seruan bareng Sigit Base Jam
Dan kumpulan foto-foto angkatan saya angkatan ke-25 JR Jalasthana Ranamandala.

After video testimonial
Seru-seruan di photobooth
Jacko, Jrongot, Jabu, Bloso dan Ipay
Semua nama pemberian senior dan alumni yang diberikan setelah Pendidikan Dasar di Gunung Perbakti.

Acara ini luar biasa membuat kami kagum. Tidak hanya gelak tawa dan rasa haru yang kami rasakan, tetapi juga rasa bersyukurnya bisa kembali berkumpul dengan teman-teman lama dan para senior serta alumni yang dulu pernah "menggojlok" kami. Tabah Sampai Akhir, begitu semboyan dari URAL yang selalu ditanamkan. Membentuk kami menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Seperti kata Kak Herman Setiawan salah satu pembentuk URAL, yaitu Kekuatan, Ketabahan, Kecerdasan serta Kemandirian



Saya sangat bersyukur bertemu dengan URAL. Sembilan tahun silam, kami ditempa dengan latihan fisik dan didikan di alam bebas membuat kami bisa menjalankan hidup dengan pantang menyerah. Banyak sekali pelajaran yang dapat kami rasakan hingga saat ini. URAL telah membawa saya ke tempat-tempat yang jauh. Gairah untuk melanglang buana ke dunia luas.

Thanks for the great memories and the lessons how to enjoy and survive the world.

JALESVEVA BHUANA SAMATA
URAL JAYA!!!

Enjoy a weekend escape in the metro city
Pulau Kelor, Kep Seribu, Jakarta | 30 Maret 2014

Kanan kiri hammock, mengapit tenda cinta ku yang unyu ^.^

Terakhir trip sama doi itu pas mudik ke kampung halaman di Malang. Terbang tinggi di atas Kota Batu sambil kulineran baso-basoan di Malang. Setelah nge-cek postingan di blog ternyata itupun trip terakhir di bulan Juli. Hampir dua bulan nggak kemana-mana, tiap weekend pun kami ngabisin waktu di rumah ngerjain proyek (programmers have no life). Rasanya kepala ini mau meledak, lagi butuh banget jalan-jalan. Kalo bahasa jerman nyebutnya fernweh -haus banget ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungin. Rencananya mau naik Gunung Papandayan tapi ternyata oh ternyata gunungnya baru kebakaran, hiks. 

Perlengkapan kemah.

Update 13 Oktober 2021

Menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa sebelum melakukan perjalanan atau singkatnya packing, menjadi hal yang wajib dilakukan para pejalan mandiri. Kenapa sih packing perlu banget? Tentunya untuk mempermudah perjalanan itu sendiri, karena bagi pejalan mandiri pastinya banyak barang-barang yang ia butuhkan saat di perjalanan. Beda mungkin kalau jalan-jalannya bertema luxurious yang semuanya sudah disiapin sama agen travel jadi kita cuma tinggal bawa diri aja sama duit! Hahaha.. Packing bagi saya adalah semacam ritual wajib yang menyenangkan. Karena packing aja tuh udah bikin deg deg an, sampe kadang diiringi sama perut mules saking excited nya mau jalan-jalan. 

Ada 5 barang yang ngga boleh ketinggalan banget kemanapun saya pergi:

Dompet
Ipod Smartphone
Air minum
Pocket camera
Payung

Kok ponsel ngga masuk sih? Waktu itu ponsel belum begitu membantu buat perjalanan, kalaupun nyasar masih bisa nanya orang di jalan beda sama sekarang di mana ponsel udah punya teknologi GPS. Dulu, meskipun ponsel ketinggalan di rumah, rasa bersalah nya ngga melebihi ketinggalan ipod. Hehehe.. 

Perlengkapan untuk perjalanan, keliling kota, melaut, naik gunung dan kemah ini agak berbeda, di mana kalo kemah barang-barang yang dibawa lebih banyak dan agak ngerepotin. Namanya juga kemah, yang berarti rumah kedua saya. Namun pada dasarnya sama saja tergantung di destinasi nya nanti mau ngapain dan bagaimana akomodasinya. Nah pas sekali kemaren baru aja kemah di Gunung Pancar, sebelum berangkat sempetin ngejepret perlengkapan yang saya dan Bre bawa. 

Saya dan suami udah mulai nyicil alat kemah sejak jaman masih jomblo dulu. Jadi sekarang tinggal gabungin dan lumayan lengkap, ngga perlu lagi sewa. Dulu masih jaman kuliah, tiap mau kemah pasti meluncur dulu ke Cikutra buat sewa alat. Saya punya semacam checklist yang jadi acuan packing saat mau jalan-jalan. Biar packing nya ngga ribet dan berantakan, serta mempermudah dan mempercepat proses packing. Sebenarnya saya nulis artikel ini karena catatan perlengkapan saya udah mulai robek-robek dan kayaknya harus diperbaharui.

Catatan kayak gini itu perlu banget,
jangan sampe kejadian frame tenda ketinggalan keulang lagi! Hahaaha

Berikut perlengkapan yang biasanya kami bawa:

Essential (perlu dibawa)
  • Tenda
  • Flysheet
  • Matras
  • Sleeping Bag
  • Rain coat
  • Kompor lipat
  • Peralatan masak dan makan
  • Alat elektronik: charger hp, headlamp dan lampu badai
  • Drybag
  • P3K dan Obat-obatan
  • Toiletries
  • Underwear & Handuk
  • Pakaian seperlunya
  • Blocktech/ Raincoat
  • Alat sholat
  • Topi & Sarung Bali
  • Ipod
  • Food supplies
Non Essential (boleh dibawa boleh tidak)
  • Kamera & Tripod
  • Hammock
  • Kursi lipat
  • Botol minum
  • Payung
  • Sandal
  • Makeup kit

Tips packing:

1. Sebelum memasukan barang ke dalam tas, sebaiknya perlengkapan dikumpulkan dahulu lalu lakukan checklist barang. Sehingga bisa memperkirakan barang-barang yang kurang penting untuk dibawa dan tidak ada lagi barang-barang yang nyempil karena tidak ada di checklist.
2. Gunakan pouch dari bahan semiplastik atau kain sehingga mempermudah mengumpulkan barang-barang yang berukuran kecil. Bisa juga dengan plastik belanja. 
3. Untuk toiletries, saya punya "barang kedua" yang berukuran kecil dimana kita ngga perlu lagi mengambil alat-alat mandi di kamar mandi. Semua dalam ukuran kecil dan tiap pulang traveling saya isi ulang. Menyiapkan alat-alat mandi ini kadang makan waktu lama. Jadi siapin aja toiltries yang udah siap dibawa kapanpun. 
4. Ganti nesting dengan ultralight kitchen ware. Sekarang udah banyak beredar alat masak yang harganya ngga jauh beda sama nesting. Gunakanlah yang ringan, jadi mempermudah saat kita melakukan perjalanan.
5. Untuk perjalanan yang makan waktu lama sebaiknya lakukan packing sehari sebelum berangkat, jadi kalau ada barang yang belum ada bisa pinjem dulu ke temen atau beli di alfamart :p

Udah siap?

Semua barang yang tadi dipacking, dibongkar dan jadi rumah kedua!
@ Gunung Papandayan, 2012