5 Wisata Sejarah Dan Budaya Di Solo Yang Sayang Untuk Dilewatkan

Aug 15, 2019



(Foto: Pegipegi)
Solo atau yang bisa disebut dengan Kota Surakarta dikenal sebagai kota historis yang lekat dengan sejarah. Dikelilingi oleh pegunungan dan sungai terpanjang di Jawa yaitu Bengawan Solo membuat Solo menjadi daerah yang subur dan berhawa sejuk. Tak ayal, banyak potensi wisata yang terdapat di Solo. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, situs bersejarah, wisata religi, kuliner, hiburan rakyat, pasar malam, hingga wisata kekinian.

Berwisata bersama keluarga di Solo menjadi pilihan yang tepat. Tata letak kotanya yang bagus, asri serta bisa menjadi sarana belajar kebudayaan bagi anak-anak. Rencanakan liburan Anda yang menyenangkan menuju ke Solo dengan Pegipegi. Terdapat berbagai pilihan hotel di Solo yang tersebar sebanyak 124 tempat dengan harga terbaik di sekitar destinasi wisata.

Museum Keraton Surakarta

(Foto: Pegipegi)
Museum Keraton Surakarta berjarak sekitar 50 meter dari Keraton Surakarta. Memiliki desain bangunan bergaya campuran antara Eropa dan Jawa, telah menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Didirikan oleh Susuhan Pakubuwono II sekitar tahun 1744, menyebabkan museum ini kental dengan nuansa etnik dan sedikit terasa magis. 

Banyak peninggalan-peninggalan sejarah saat masa penjajahan dulu yang masih terawat apik dan tertata rapi di museum ini. Koleksi-koleksi keluarga kerajaan terdahulu seperti perabotan memasak para abdi dalem keraton, hadiah dari raja-raja, senjata milik kerajaan seperti keris pusaka, alat-alat kesenian seperti alat musik gamelan, hingga kendaraan sang raja seperti kereta kencana. Di dalam museum ada pula sebuah sumur tua yang konon berfungsi sebagai tempat bersemedi sang raja.

Terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi saat Anda mengunjungi museum Keraton Surakarta. Anda dilarang merokok dan membawa makanan serta minuman saat berada di dalam museum. Anda harus melepas kacamata hitam,topi dan jaket. Anda tidak diperbolehkan memakai alas kaki berupa sandal, harus bersepatu dan tidak boleh memakai celana pendek. Jika kebetulan Anda sedang memakai celana pendek, Anda bisa meminjam kain bawahan yang telah disediakan pihak keraton untuk wisatawan. Museum buka pada hari Senin hingga Kamis pukul 9 pagi sampai 2 siang. Sementara hari Sabtu dan Minggu pukul 9 pagi hingga jam 3 sore, sedangkan hari Jumat tutup.    



Candi Sukuh

(Foto: joglowisata.com)
Candi Sukuh berlokasi di kaki lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Karena berada di lereng gunung, Candi Sukuh memiliki hawa sejuk khas daerah perbukitan dan kadang berkabut kala pagi hari. Candi yang termasuk dalam kompleks candi Hindu ini memiliki struktur bangunan yang berbeda dengan candi-candi Hindu lainnya di Indonesia. Bentuk candinya mirip seperti candi yang berada di Meksiko, tepatnya candi buatan suku Maya.

Relief-relief yang mengisi sekitaran Candi Sukuh juga kontroversial. Hal ini karena banyaknya ukiran relief yang memiliki simbol seksualitas perempuan dan laki-laki. Simbol yang terkenal diantaranya adalah Lingga dan Yoni. Tak hanya ikonnya, mitos yang beredar di seputaran candi juga erat kaitannya dengan hubungan pasangan. Sebelum memasuki area candi, Anda diwajibkan memakai kain berwarna hitam putih seperti yang ada di Bali.

Area Candi Sukuh ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai. Berjejer bangku di sekitaran candi dan toilet umum yang cukup bersih. Jalanan menuju ke candi juga beraspal dan cukup lega untuk dilewati kendaraan. Anda harus membayar biaya parkir dan tiket pengunjung ketika memasuki kawasan Candi. Untuk parkir motor memakan biaya 2 ribu rupiah. Tiket masuk pengunjung dikenakan tarif sebesar 7 ribu rupiah per orangnya.


Monumen Pers Nasional

Monumen Pers Jadi Objek Wisata Menarik
(Foto: bipol.co)
Beralamat di JalanGajah Mada No.59 surakarta, monumen ini menyimpan arsip-arsip bersejarah sejak jaman penjajahan. Museum Pers Nasional telah mengoleksi sebanyak 13 ribu koleksi yang terdiri dari dokumen, naskah, hingga buku-buku terbitan tahun 1913-1929. Beberapa peralatan jurnalistik juga tersimpan di sini seperti mesin tik, kamera, radio, hingga jepretan foto hasil awak media masa lalu. 

Benteng Vastenburg

Vastenburg 2015, masih tertutup untuk umum
(Foto: jejakbocahilang.com)
Benteng Vastenburg berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Memiliki luas berkisar 4.000 meter persegi, bangunan bersejarah ini telah menjadi spot berfoto favorit di Solo. Struktur bangunan Benteng Vastenburg pada tampak atas berbentuk seperti kerucut. Dilengkapi dengan parit pada sisi depan benteng serta akses pintu dari selatan dan timur untuk menghalau musuh yang mendekat kala itu. 


Pura Mangkunegaran

(Foto: puromangkunegaran.com)
Pura Mangkunegaran sejatinya adalah istana tempat Kadipaten Praja Mangkunegaran bermukim. Dibangun pada tahun 1747, istana ini memiliki arsitektur campuran Jawa dan Eropa. Anda dapat mengunjungi salah satu wisata budaya ini di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

[paid partnership article]

No comments

Post a Comment