Travel


Setelah melanglang selama 3 hari di Nusa Ceningan, kami melanjutkan perjalanan ke Nusa Penida, pulau yang letaknya tepat di sebelah tenggara Nusa Ceningan. Jadi dari Ceningan kita tinggal menyebrang menggunakan speed boat


Menurut saya rasanya tidak lengkap melancong ke pulau dewata tanpa mencoba pijat relaksasi tradisional Bali. Apalagi jika punya banyak waktu luang, seperti perjalanan kami selama sebulan di Bali pada bulan Juni lalu. Tapi pilihan untuk pijat di tempat yang ramah muslim tidak banyak, kalaupun ada biayanya cukup menguras kantong. Akhirnya kami memilih untuk berendam air panas saja di Toya Devasya sambil melemaskan otot-otot setelah 4 minggu melanglang di Bali. 


Selama dua setengah tahun pandemi, saya beberapa kali berwisata singkat seperti menginap di Cemoro Lawang Bromo dan bolak-balik ke Bandung. Tapi baru kemarin saya merasakan nikmatnya perjalanan seperti di tempat asing. Selama sebulan tinggal di Bali, saya dan Bre melakukan trip singkat selama 5 hari ke Nusa Ceningan dan Nusa Penida, meskipun pada awalnya kami berniat untuk ke Gili Trawangan, Lombok. Alasannya karena saya dan Bre sudah sama-sama pernah ke Gili Trawangan, jadi kenapa kita nggak nyoba ke tempat yang belum pernah aja. 

Selat Bali

Rencana work from Bali sudah ada sejak tahun 2021 lalu namun batal karena kondisi pandemi yang semakin parah di bulan Juli. Kami sudah di Malang saat itu, tapi ternyata hampir di semua daerah di Indonesia lockdown sehingga kami kesulitan untuk melakukan perjalanan luar kota. Segala macam peralatan yang sudah kami bawa ke Malang untuk trip ke Bali akhirnya kami bawa balik lagi ke Jakarta. 

Judul yang sangat klise. Ya mungkin karena saya mainnya masih kurang jauh. Tapi begitulah yang terlintas di kepala saya saat seharian kemarin berkeliling di daerah Kuta Selatan, Badung, Bali. 

Awalnya akhir pekan ini saya dan Bre berencana untuk main ke Nusa Lembongan, namun kami tunda karena rasanya sayang jika menginap hanya satu malam di sana. Malam itu juga saya buat daftar tujuan pantai selatan Bali menggunakan Google Map. Fitur Saved yang ada di Google Map ini sungguh mempermudah saya untuk membuat rencana perjalanan. Saya tinggal buat beberapa daftar seperti Kuliner Bali, Pantai Bali, Coffee Shop Bali, dan lain sebagainya. 


Semenjak sering pulang kampung ke rumah mertua, mampir ke Bromo sudah menjadi ritual saya dan Bre tiap kali ke Malang. Jarak tempuh yang tidak sampai dua jam dan kondisi jalan yang cukup baik membuat kami tidak pernah bosan mengunjungi tempat ini. Tahun ini kami mengunjungi Bromo tiga kali! Pertama di bulan Januari kami menginap semalam di Dusun Cemoro Lawang. Lalu di awal bulan Juli kami berdua melakukan perjalanan singkat ke Cemoro Lawang untuk pertama kalinya bersama Pikachu. Dan yang ketiga bersama dengan keluarga Bre kami jalan-jalan ke view point di pintu masuk Bromo jalur Tumpang.

Tulisan ini ditulis oleh Bre, suami dan teman perjalanan saya ke Eropa selama 50 hari. 

— 


Juventus, siapa yang tidak tahu klub bola paling legendaris di Italia ini. Saya sendiri sudah jadi Juventini, penggemar klub Juventus, sejak mengenal sepak bola kira-kira kelas 2 SD. Alasan saya menyukai klub ini, mungkin karena pada saat itu Liga Italia sedang ramai-ramainya ditayangkan di televisi dan Juve adalah klub yang paling banyak menjuarai liga ini. Jika saat itu Liga Inggris yang ditayangkan, mungkin saya jadi Cityzens, penggemar klub Manchester City.


Sebetulnya saya masih punya PR menulis cerita pengalaman camping di Pasir Reungit untuk melanjutkan cerita perjalanan ke Kawah Ratu sekitar empat bulan silam. Tapi mumpung masih hangat, kali ini saya ingin langsung menulis pengalaman camping lusa lalu ke Ranca Upas, bumi perkemahan di daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung. Rencana berkemah ini sudah saya cetuskan sebulan yang lalu, setelah menahan diri untuk tetap di rumah sampai menunggu kelar vaksin kedua di pertengahan bulan September. Awalnya kami berencana kemah di Gunung Kencana, yang lokasinya satu kawasan dengan Telaga Saat dan Telaga Warna di Cisarua Bogor. Sekitar seminggu sebelum berangkat kami dapat info kalau trek ke sana biasa saja. Lalu entah kenapa saat itu saya langsung teringat dengan Ranca Upas.

Older Posts